Selasa, 29 Juli 2014
kourosh mozouni yang berhati emas
TEHRAN (SuaraMedia) - Pendaftaran calon presiden Iran telah ditutup pada hari Sabtu malam lalu, diantara orang-orang yang mengajukan diri sebagai presiden, ada beberapa nama kandidat yang menarik untuk dibahas.
Diantara para kandidat tersebut, dimana ada seorang pria yang berdandan ala koboi dan seorang pria yang sangat mirip Saddam Hussein, ada seorang anak laki-laki yang baru berusia 12 tahun, yang menurut sejumlah media merupakan satu-satunya calon yang juga menyerahkan rencana program kerja tertulis jika dia terpilih nanti.
Tidak seperti layaknya anak laki-laki berusia 12 tahun lainnya, Kourosh Mozouni pada usia yang masih sebelia itu sudah berani maju dan mencalonkan diri sebagai kandidat calon presiden Iran.
Kandidat termuda tersebut sudah langsung menelurkan agenda yang akan dikerjakan jika nantinya benar-benar terpilih, salah satunya adalah proposal untuk memindahkan orang-orang Israel ke Hawaii dan peraturan untuk menaikkan gaji para pekerja pria sehingga ibu rumah tangga tidak perlu sampai harus turut membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Para wartawan merasa terkejut dengan kedatangan Mozouni di tempat pencalonan dengan diantar oleh ayahnya. Namun, walaupun masih hijau, para panitia memperlakukan Mozouni tidak ubahnya seperti kandidat dewasa dan mengajukan sejumlah pertanyaan mengenai Israel dan program nuklir Iran.
Mozouni, yang hingga saat ini harus bersaing dengan 170 orang calon lainnya, termasuk 11 orang wanita, berjanji bahwa jika dirinya terpilih nanti, dia akan melarang peredaran game komputer dan meloloskan undang-undang yang memperbolehkan kaum wanita untuk mendapatkan pekerjaan saat sudah memiliki anak yang berusia diatas lima tahun.
Mozouni juga mengatakan bahwa dia akan melakukan negosiasi dengan presiden AS Barack Obama untuk membeli kepulauan Hawaii kemudian memindahkan seluruh orang Israel ke sana, sehingga rakyat Palestina bisa hidup dengan damai di tanah tumpah darah mereka.
"Saya akan membeli Hawaii, tempat kelahiran Obama, dari Amerika Serikat, kemudian menyewakannya kepada Israel, yang akan mengalihkan penduduknya ke sana - supaya mereka berhenti membantai anak-anak Gaza."
"Para ibu rumah tangga, anak-anak dan remaja akan memilih saya," kata Mozouni dengan penuh percaya diri kepada para wartawan yang berkerumun di pusat pemilihan di kementerian dalam negeri Iran. Kementerian dalam negeri sendiri sudah menolak pengajuan diri anak kecil tersebut.
Dengan kondisi Iran yang tengah berselisih dengan pihak Barat karena program nuklir, para wartawan menanyakan kepada anak tersebut apakah dia tahu mengenai "kue kuning" - salah satu tahapan dalam proses pengayaan uranium -, ditanya demikian, dia menjawab dengan diplomatis,
"seorang presiden tidak harus mengetahui semua hal."
"Anda semua mempunyai lemari es di rumah anda, tapi saya ragu apakah anda semua tahu masing-masing komponen lemari es tersebut? Seluruh Iran percaya bahwa mereka memiliki hak untuk mempergunakan energi nuklir, namun hal ini bukan berarti bahwa mereka semua harus mengetahui segalanya tentang nuklir," tambahnya.
Mozouni juga mengatakan, jika dia terpilih, dia akan mencari jalan untuk menghentikan pembantaian anak-anak yang ada dibawah belenggu penjajahan di dunia ini, termasuk anak-anak Gaza.
Dia menambahkan, "Saya sangat menghormati para kandidat lainnya, namun tujuan saya jauh lebih penting dari mereka."
Kandidat termuda tersebut sudah mulai berpikir mengenai koalisi di masa mendatang, ia mengatakan, "jika pencalonan saya disetujui, saya akan menunjuk Ahmadinejad sebagai wakil saya." Mozouni juga berjanji tidak akan melakukan nepotisme dengan menunjuk ayahnya sendiri sebagai menteri dalam kabinet Iran yang akan datang, dia menambahkan bahwa para pendukungnya adalah seluruh kaum ibu yang menyayangi anak-anak.
Minggu lalu, seorang mantan kepala pasukan elit garda revolusi Iran menjadi figur yang paling menonjol untuk menjadi presiden Iran berikutnya, beberapa jam sebelumnya presiden sekarang Mahmoud Ahmadinejad juga mendaftarkan diri. Pemilihan presiden sendiri akan berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Para kandidat akan diverifikasi oleh Dewan Penjaga, yang memiliki aturan ketat perihal moral dan sejumlah kriteria lainnya, untuk memeriksa kelayakan mereka dalam menjadi pemimpin Iran. Pada pemilihan terakhir tahun 2005 lalu, hanya ada 10 orang calon yang dinyatakan lolos.
Pihak kementerian dalam negeri Iran melansir pernyataan bahwa sudah lebih dari 1.000 orang kandidat yang mendaftarkan namanya sebagai calon presiden Iran dalam pemilihan presiden yang akan berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Setelah pendaftaran resmi ditutup, Dewan Penjaga kemudian mengevaluasi kelayakan para kandidat dan kemudian mengumumkan calon-calon yang memenuhi syarat dari dewan pada tanggal 20 dan 21 Mei mendatang. Dewan tersebut terdiri dari enam orang ahli hukum dan enam orang pemuka agama yang tidak dipilih, namun ditunjuk langsung oleh pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, yang menentukan hasil akhir dari setiap keputusan yang diambil Iran.
Dua orang tokoh terkenal lainnya yang turut mencalonkan diri sebagai presiden adalah mantan perdana menteri Mir Hossein Mousavi, yang dipertimbangkan sebagai salah satu kandidat paling serius dalam gerakan perubahan, juga ada nama mantan juru bicara parlemen Mehdi Karroubi, yang peluang menangnya kecil.
Ahmadinejad sendiri mendaftarkan diri pada hari Jumat dan mengatakan bahwa dirinya merasa yakin bahwa dia akan terpilih kembali.
Sementara itu, Koresh Mozouni sudah membuat rencana untuk hari-hari setelah pemilihan berlalu. Jika Dewan Penjaga Konstitusi menolak pencalonan dirinya, Mozouni mengatakan, "Saya sudah berencana untuk maju dalam pemilihan presiden berikutnya." (dn/arby/ptv/yn) Dikutip oleh SuaraMedia.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar